Sering kita mendengar atau membaca peribahasa Jawa ini. Peribahasa ini merupakan suatu nasehat yang luar biasa berkenaan dengan menjaga lisan, sikap dan perbuatan kita. Peribahasa yang sangat berkaitan erat dengan akhlakul karimah seorang muslim.
Ajining Dhiri Dumunung Ing Lathi
Ajining dhiri dumunung ing lathi berarti bahwa harga diri seseorang itu salah satunya tergantung pada tutur katanya. Kepribadian seseorang bisa kita lihat dari cara bicaranya dan kata-kata yang dia ucapkan. Orang yang berkata-kata baik, dan lemah lembut tutur katanya, maka kepribadiannya pun baik pula. Lisan juga mencerminkan kadar keimanan seseorang. Di dalam Musnad Imam Ahmad, dari Anas bin Malik, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda
“Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah.” Kemampuan kita menjaga lisan akan membuat kita dihargai orang lain dan dipercaya oleh orang lain. bahkan Allah SWt akan meninggikan derajat orang yang mampu menjaga lisannya dan neraka merupakan tempat bagi orang yang tidak bis amenjaga lisannya.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ajining Raga Saka Busana
Makna dari peribahasa ini adalah “ajining raga saka busana” yang berarti nilai diri seseorang itu bisa dilihat dari penampilannya. Penampilan yang bersih, sopan, rapi tentu akn lebih dihargai dan dihormati oleh orang lain. Berbeda dengan pakaian yang terbuka, kurang sopan, dan lecek tentu akan dipandang sebelah mata oleh orang lain, bahkan tidak mungkin akan dilecehkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka menjulurkan khimarnya (jilbab) ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Islam mewajibkan umatnya untuk menutup aurat. Dengan menutup aurat, orang-orang akan lebih terjaga pandangannya sehingga tidak muncul niat untuk mengganggu. Tentu hal ini akan membuat kita sendiri merasa aman. Selain itu orang yang tidak menutup aurat, nerakalah balasannya.
Ajining Awak Saka Tumindak
Sikap dan perbuatan seseorang mencerminkan siapa dirinya oleh karena itu Islam mengajarkan setiap muslim untuk menjaga perilakunya. Seorang muslim yang baik adalah muslim yang berakhlakul karimah yakni mempunyai sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam Islam, Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang paling mulia yang paling baik akhlaknya sehingga beliau merupakan suri tauladan yang baik untuk umat muslim. Hal tersebut diabadikan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab : 21)
Rasulullah Saw mencintai orang yang mempunyai akhlak mulia, dari Jabir ra Rasulullah Muhammad Saw bersabda:
"Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong." (HR At Tirmidzi)
Demikian Islam mengajarkan kepada kita untuk menjaga lisan, penampilan dan perbuatan kita. Dengan menerapkan 3 ajian tersebut maka kebaikan akan ada pada diri kita karena telah melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Insyaa Allah.